Jakarta

Sindrom pramenstruasi (PMS) memiliki berbagai macam tanda dan gejala, termasuk sakit punggung perubahan suasana hati, nyeri payudara, keinginan makan, kelelahan, hingga mudah tersinggung. Diperkirakan sebanyak 3 dari 4 perempuan yang sedang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk sindrom pramenstruasi, Bunda.

Gejala cenderung berulang dalam pola yang dapat diprediksi. Namun, perubahan fisik dan emosional yang dialami dengan sindrom pramenstruasi dapat bervariasi dari yang hanya sedikit terlihat hingga yang intens.

Sekitar 90 persen perempuan mengalami nyeri terkait menstruasi. Ini mungkin termasuk nyeri punggung yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang memengaruhi otot-otot di punggung bawah. Nyeri punggung saat menstruasi dapat menjadi gejala sindrom pramenstruasi atau dapat terjadi selama menstruasi (atau keduanya).

Terkait sakit punggung, banyak perempuan mengalami kesulitan untuk mengetahui apakah mereka hamil, atau hanya mengalami PMS, yang artinya akan segera menstruasi. Gejala sindrom pramenstruasi dan kehamilan dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi sering kali meliputi nyeri di payudara, kram, dan perubahan suasana hati, termasuk juga sakit punggung.

Apa penyebab sakit punggung saat haid? Bagaimana cara mengatasinya? Lalu, apa yang membedakan nyeri punggung haid dan tanda hamil? Simak penjelasannya berikut ini!

Penyebab nyeri punggung saat haid

Mengutip laman Verywell Health, nyeri punggung saat haid disebabkan oleh perubahan hormon yang disebut prostaglandin, Bunda. Hormon ini yang mendorong rahim berkontraksi dan melepaskan lapisan rahim. Kontraksi rahim dapat menyebabkan nyeri dan menjalar ke punggung bawah.

Nyeri punggung saat haid yang parah dapat terjadi pada orang dengan ketidakseimbangan kimia atau hormon, terlalu banyak prostaglandin, atau kondisi medis yang mendasarinya.

Bunda mungkin merasakan nyeri haid di perut bagian bawah, punggung bawah, dan pinggul. Nyeri tersebut bahkan dapat menjalar ke punggung atas. Nyeri tersebut dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat berubah dari bulan ke bulan.

Apakah sakit punggung saat haid normal? Ya, normal, Bunda. Nyeri, termasuk nyeri punggung bawah, selama menstruasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. American College of Obstetricians and Gynecologists mencatat bahwa dismenore adalah gangguan menstruasi yang paling sering dilaporkan. Sekitar setengah dari orang yang mengalami menstruasi mengalami nyeri setidaknya selama satu atau dua hari per siklus menstruasi.

Ada dua jenis nyeri haid yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore primer

Dismenore primer disebabkan oleh kram. Biasanya orang dengan dismenore primer merasakan nyeri saat pertama kali menstruasi.

Selama menstruasi, rahim berkontraksi untuk melepaskan jaringan di lapisan rahim. Prostaglandin, yang merupakan pembawa pesan kimia seperti hormon, menyebabkan otot rahim berkontraksi lebih banyak.

Peningkatan kadar prostaglandin menyebabkan lebih banyak nyeri. Kontraksi ini dapat menyebabkan kram perut. Selain kram perut, mungkin ada nyeri di punggung bawah yang menjalar ke kaki.

Dismenore sekunder

Dismenore sekunder sering kali dimulai di kemudian hari. Nyeri disebabkan atau diperburuk oleh masalah fisik selain kram.

Meskipun demikian, prostaglandin masih dapat berperan dalam meningkatkan tingkat nyeri pada mereka yang mengalami dismenore sekunder. Endometriosis, misalnya, sering kali menyebabkan nyeri punggung bawah.

Ada sejumlah kondisi mendasar lain yang memengaruhi perut dan punggung bawah, termasuk:

  • Infeksi
  • Fibroid
  • Kondisi lain yang memengaruhi organ reproduksi

Cara mengatasi sakit punggung menjelang haid

Untungnya, ada sejumlah pengobatan rumahan yang dapat mengurangi nyeri punggung saat haid. Dilansir Healthline, cara menghilangkan sakit punggung saat haid meliputi:

Bantalan hangat. Menggunakan bantal pemanas atau botol air panas dapat meredakan nyeri. Mandi air panas dan berendam dapat memberikan efek yang sama.

  • Pijat punggung. Menggosok area yang terkena dapat meredakan nyeri.
  • Olahraga. Ini dapat mencakup peregangan ringan, berjalan, atau yoga.
  • Tidur. Cobalah beristirahat dalam posisi yang meredakan nyeri punggung bawah.
  • Akupunktur. The National Institute of Neurological Disorders and Stroke telah menemukan bahwa akupunktur dapat cukup efektif dalam mengobati nyeri punggung bawah.
  • Menghindari alkohol, kafein, dan merokok. Ini dapat memperburuk nyeri haid.

Perbedaan sakit punggung haid dan hamil

Mungkin Bunda pernah merasa sakit pinggang seperti mau haid tapi tidak haid. Lalu, mungkin ada juga yang merasakan telat haid dan punggung terasa sakit. Apakah itu tanda hamil? Apa perbedaan sakit punggung haid dengan hamil? Simak perbedaannya berikut ini!

Jika mengalami PMS, mungkin mengalami dismenore, yaitu nyeri seperti kram termasuk sakit punggung yang terjadi 24 hingga 48 jam sebelum menstruasi. Rasa sakitnya mungkin akan berkurang selama menstruasi dan akhirnya hilang pada akhir menstruasi.

Nyeri punggung dan kram sering kali akan berkurang setelah kehamilan pertama atau seiring bertambahnya usia.

Sementara kalau tanda hamil, di awal kehamilan, Bunda mungkin mengalami kram dan nyeri punggung ringan. Kram ini mungkin terasa seperti kram ringan yang alami selama menstruasi, tetapi akan terasa di perut bagian bawah atau punggung bagian bawah.

Jika memiliki riwayat keguguran, jangan abaikan gejala-gejala ini. Istirahatlah dan jika tidak kunjung reda, konsultasikan dengan dokter. Bunda dapat mengalami kram selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan saat hamil. Jika tahu bahwa hamil dan nyeri punggung ini disertai dengan pendarahan atau keluarnya cairan encer, segera temui dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik diĀ SINI. Gratis!

(pri/pri)



Source link